Pada Tugas Kali Ini Saya Akan Membahas
tentang integrasi dan pertentangan sosial di indonesia,salah satu contoh
integrasi dan pertentangan sosial adalah kasus Mesuji yang terjadi di lampung,
kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia membuktikan suhu politik
yang makin memanas serta kesejahteraan yang tidak dirasakan oleh rakyat.
"Soal kekerasan negara dalam kasus Mesuji dan Bima yang merupakan dua contoh aktual, dari konflik agraria, dan sektor yang berhubungan erat dengan kesejahtaraan serta ekonomi rakyat,"
kekuasaan politik dapat mengatur keamanan negara ini, ucapan Presiden SBY untuk menuntaskan kasus-kasus di Indonesia, hanya sebagai politik kata-kata dan tidak ada buktinya.
"Soal kekerasan negara dalam kasus Mesuji dan Bima yang merupakan dua contoh aktual, dari konflik agraria, dan sektor yang berhubungan erat dengan kesejahtaraan serta ekonomi rakyat,"
kekuasaan politik dapat mengatur keamanan negara ini, ucapan Presiden SBY untuk menuntaskan kasus-kasus di Indonesia, hanya sebagai politik kata-kata dan tidak ada buktinya.
"Kepemimpinan politik lah yang
menentukan sejauh mana ketegasan kepolisian untuk mengatasi konflik yang ada di
masyarakat Kasus-kasus seperti Freeport, Mesuji, Bima. SBY memang mengeluhkan
soal-soal kekerasan namun, hanya berhenti pada politik kata-kata, termasuk aparat
hukum sendiri,"
Oleh sebab itu, katanya, kekuasaan
politik dapat mengatur rasa aman negeri ini. Padahal, seharusnya kepolisian
menjadi pelopor untuk memberikan rasa aman rakyat Indonesia, bukan sebaliknya.
"Untuk itu kepemimpinan politik
jadi faktor utama dalam keamanan dan dalam transisi demokrasi ini. Kepolisian,sebagai
garda terdepan dalam soal keamanan masyarakat dan keamanan nasional sangat
bergantung pada kepemimpinan politik saat ini,"
Namun kenyataan yang terjadi saat ini
adalah aparat kepolisian menjadi musuh para warga sekitar yang berada di Mesuji,bagai
mana tidak,kekejaman yang tejadi di Mesuji,antara warga sekitar dan aparat
keamanan sangat tidak beradap,dan pemerintah pun seolah-olah diam dan tak mau
tau tentang kasus ini.
Kasus ini mengandung politik yang sangat
kental antara aparat dan pabrik yang mengambil tanah rakyat di Mesuji,aparat
pun lebih berpihak kepada pihak pabrik,di banding berpihak kepada warga sekitar
yg memang seharusnya menjadi kewajibannya,aparat lebih memihak kepada pihak
pabrik.
karna di balik itu semua pasti ada
politik uang sehingga aparat lebih berpihak kepada pabrik,sampai sekarang warga
enggan meninggalkan tanah yang menurut mereka tanah warisan mereka,sampai
sekarang sengketa tanah itu terus berlanjut entah sampai kapan ini akan
terjadi,
sulit mencari siapa yang benar dan
siapa yang salah dalam kasus Mesuji ini,karna secara tidak langsung tidak semua
warga,bahkan idak ada warga yg mempunyai surat tanah yang sah,itu yg membuat
mereka tertinas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dan akhirnya pun semua masalah ini di
pertanyakan kepada pemerintah,langkah apa yang akan di ambil untuk
menyelesailan maralah ini,pihak pabrik yang di dukung oleh aparat pemerintah yg
tidak bertanggung jawab tidak akan mau menyerahkan tanah itu begitu saja,begitu
pun warga sekitar yang tak akan mau meninggal kan tanah yg menurut mereka itu
tanah warisan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
warga Mesuji hanya mengandalkan tanah garapan yang mereka buat untuk bercocok
tanam.sungguh miris negri ini saya berharap kasus ini cepat selesai dengan
menguntungkan ke dua belah pihak.aparat pun searusnya tidak berpihak kepada
pabrik,karna aparat di buat ntuk melindungi dan mengayomi masyarakat bukanya
malah menyengsarakan rakyat,dengan politik-politik kotor seperti itu.
Sekali lagi pemerintahlah yang harus
turun tangan dalam masalah ini,melindungi rakyat yang tertindas dan menertibkan
para aparat pemerintah agar bertindak yang semestinya
Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan.. sebaiknya dicari akar permasalahan agar dapat segera dilakukan perundingan antara kedua belah pihak, tentunya hasil perundingan tersebut menguntungkan kedua belah pihak yang bertikai.
BalasHapusBurnok
BalasHapus