Senin, 16 Januari 2012

Integrasi Dan Pertentangan Sosial "Kasus Mesuji Lampung"



          Pada Tugas Kali Ini Saya Akan Membahas tentang integrasi dan pertentangan sosial di indonesia,salah satu contoh integrasi dan pertentangan sosial adalah kasus Mesuji yang terjadi di lampung, kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia membuktikan suhu politik yang makin memanas serta kesejahteraan yang tidak dirasakan oleh rakyat.
          "Soal kekerasan negara dalam kasus Mesuji dan Bima yang merupakan dua contoh aktual, dari konflik agraria, dan sektor yang berhubungan erat dengan kesejahtaraan serta ekonomi rakyat,"
            kekuasaan politik dapat mengatur keamanan negara ini, ucapan Presiden SBY untuk menuntaskan kasus-kasus di Indonesia, hanya sebagai politik kata-kata dan tidak ada buktinya.
          "Kepemimpinan politik lah yang menentukan sejauh mana ketegasan kepolisian untuk mengatasi konflik yang ada di masyarakat Kasus-kasus seperti Freeport, Mesuji, Bima. SBY memang mengeluhkan soal-soal kekerasan namun, hanya berhenti pada politik kata-kata, termasuk aparat hukum sendiri,"
          Oleh sebab itu, katanya, kekuasaan politik dapat mengatur rasa aman negeri ini. Padahal, seharusnya kepolisian menjadi pelopor untuk memberikan rasa aman rakyat Indonesia, bukan sebaliknya.
          "Untuk itu kepemimpinan politik jadi faktor utama dalam keamanan dan dalam transisi demokrasi ini. Kepolisian,sebagai garda terdepan dalam soal keamanan masyarakat dan keamanan nasional sangat bergantung pada kepemimpinan politik saat ini,"
          Namun kenyataan yang terjadi saat ini adalah aparat kepolisian menjadi musuh para warga sekitar yang berada di Mesuji,bagai mana tidak,kekejaman yang tejadi di Mesuji,antara warga sekitar dan aparat keamanan sangat tidak beradap,dan pemerintah pun seolah-olah diam dan tak mau tau tentang kasus ini.
         
         

          Kasus ini mengandung politik yang sangat kental antara aparat dan pabrik yang mengambil tanah rakyat di Mesuji,aparat pun lebih berpihak kepada pihak pabrik,di banding berpihak kepada warga sekitar yg memang seharusnya menjadi kewajibannya,aparat lebih memihak kepada pihak pabrik.
          karna di balik itu semua pasti ada politik uang sehingga aparat lebih berpihak kepada pabrik,sampai sekarang warga enggan meninggalkan tanah yang menurut mereka tanah warisan mereka,sampai sekarang sengketa tanah itu terus berlanjut entah sampai kapan ini akan terjadi,
          sulit mencari siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus Mesuji ini,karna secara tidak langsung tidak semua warga,bahkan idak ada warga yg mempunyai surat tanah yang sah,itu yg membuat mereka tertinas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
          Dan akhirnya pun semua masalah ini di pertanyakan kepada pemerintah,langkah apa yang akan di ambil untuk menyelesailan maralah ini,pihak pabrik yang di dukung oleh aparat pemerintah yg tidak bertanggung jawab tidak akan mau menyerahkan tanah itu begitu saja,begitu pun warga sekitar yang tak akan mau meninggal kan tanah yg menurut mereka itu tanah warisan.
            Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya warga Mesuji hanya mengandalkan tanah garapan yang mereka buat untuk bercocok tanam.sungguh miris negri ini saya berharap kasus ini cepat selesai dengan menguntungkan ke dua belah pihak.aparat pun searusnya tidak berpihak kepada pabrik,karna aparat di buat ntuk melindungi dan mengayomi masyarakat bukanya malah menyengsarakan rakyat,dengan politik-politik kotor seperti itu.
            Sekali lagi pemerintahlah yang harus turun tangan dalam masalah ini,melindungi rakyat yang tertindas dan menertibkan para aparat pemerintah agar bertindak yang semestinya

2 komentar:

  1. Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan.. sebaiknya dicari akar permasalahan agar dapat segera dilakukan perundingan antara kedua belah pihak, tentunya hasil perundingan tersebut menguntungkan kedua belah pihak yang bertikai.

    BalasHapus